Dec 05, 2024
Sobat Narasa, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan potensi besar dalam perekonomian nasional Indonesia. Pengembangan bisnis UMKM menjadi kunci penting dalam menggerakan roda perekonomian di Indonesia.
Dalam mengembangkan bisnis UMKM, para pelaku usaha harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi. Serta mampu mengembangkan produk dan inovasi yang lebih baik. Kemudian, dibandingkan pemilik perusahaan besar, pelaku UMKM memang lebih mengalami keterbatasan modal dan pengalaman dalam berbisnis. Namun bukan berarti tidak mungkin bagi para pelaku UMKM untuk bisa mengembangkan skala usaha menjadi lebih besar.
Kali ini mina akan membagikan cara-cara inovasi dalam UMKM agar para pelaku usaha mampu meningkatkan skala UMKM yang digeluti. Simak baik-baik ya.
1. Pembenahan Produk
Inovasi pertama yang dapat dilakukan agar UMKM semakin meningkat adalah dengan melakukan pembenahan produk. Ada empat strategi pembenahan produk yang bisa dilakukan para pelaku UMKM. Keempat hal itu adalah kreativitas, penggunaan bahan baku berkualitas, harga kompetitif dan pelayanan yang nantinya mempengaruhi daya saing produk di pasaran.
Dalam hal kreativitas, adalah yang berkaitan dengan packaging, logo hingga tagline produk yang berkaitan dengan branding. Lalu kemudian bahan baku berkualitas akan membuat produk UMKM tersebut bisa dijual ke dalam pasar yang lebih luas.
2. Desain Produk yang Menarik
Desain produk yang menarik merupakan salah satu kunci untuk menarik perhatian konsumen. Desain yang estetis dan unik dapat membuat produk terlihat lebih menonjol dibandingkan produk lain di pasar. Konsumen seringkali tertarik pada produk yang memiliki tampilan visual yang menarik dan berbeda. Desain yang ergonomis dan praktis akan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pengguna.
Hal tersebut dapat menciptakan pengalaman positif yang akan mendorong konsumen untuk kembali membeli produk tersebut di masa depan.
Desain yang inovatif juga dapat mencerminkan identitas merek yang kuat. Dengan demikian, para pelaku UMKM dapat membangun citra yang kuat di pasar dan menarik lebih banyak konsumen.
3. Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan
Penggunaan bahan ramah lingkungan merupakan inovasi dalam mengembangkan UMKM selanjutnya. Tren ini semakin diminati oleh konsumen. Konsumen semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan cenderung memilih produk yang menggunakan bahan-bahan yang berkelanjutan. Selain mendukung kelestarian lingkungan, penggunaan bahan ramah lingkungan juga dapat memberikan nilai tambah pada produk.
Produk yang dihasilkan dari bahan-bahan alami atau daur ulang seringkali memiliki kualitas yang baik dan tahan lama. Dengan mempromosikan penggunaan bahan ramah lingkungan, pelaku usaha UMKM juga dapat memperkuat citra positif merek mereka. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan menarik lebih banyak pelanggan yang potensial.
4. Personalisasi Produk
Personalisasi produk memungkinkan konsumen untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Dengan menawarkan opsi kustomisasi,pelaku usaha UMKM dapat memberikan pengalaman unik yang lebih berarti. Sehingga, konsumen akan merasa lebih terlibat dan memiliki ikatan emosional dengan produk yang mereka beli.
Personalisasi produk juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Produk yang disesuaikan dengan keinginan konsumen cenderung lebih memenuhi ekspektasi mereka. Hal ini dapat mengurangi tingkat pengembalian produk dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
Produk yang dipersonalisasi biasanya memiliki harga yang lebih tinggi karena melibatkan proses kustomisasi yang lebih kompleks. Hal ini dapat meningkatkan margin keuntungan dan membantu UMKM untuk tumbuh dan berkembang.
5. Pengemasan yang Menarik
Pengemasan yang menarik dapat meningkatkan daya tarik visual produk. Kemasan yang inovatif dan estetis dapat membuat produk terlihat lebih premium dan menggugah minat konsumen untuk mencobanya. Selain daya tarik visual, kemasan yang baik juga harus fungsional. Kemasan yang mudah dibuka, tahan lama, dan melindungi produk dari kerusakan akan memberikan pengalaman positif bagi konsumen.
Pengemasan yang kreatif juga dapat digunakan sebagai alat pemasaran yang efektif. Kemasan yang mencantumkan informasi yang jelas dan menarik tentang produk serta merek dapat meningkatkan brand recognition.
6. Peningkatan Kualitas Produk
Peningkatan kualitas produk merupakan salah satu faktor kunci untuk memenangkan kepercayaan konsumen.
Produk yang berkualitas tinggi cenderung lebih tahan lama, fungsional, dan memberikan nilai lebih bagi konsumen. Hal ini dapat menciptakan kepuasan yang tinggi dan mendorong repeat purchase.
Kualitas produk yang baik juga dapat membangun reputasi yang positif bagi UMKM. Konsumen yang puas dengan kualitas produk akan cenderung merekomendasikannya kepada orang lain.
7. Peningkatan Kualitas Layanan
Meskipun masih dalam skala UMKM, bukan berarti bisa seenaknya sendiri memberikan pelayanan kepada konsumen. Justru karena bisnis yang digeluti masih skala kecil, ada baiknya para pelaku usaha menerapkan SOP khusus mengenai bagaimana pelayanan yang harus diberikan kepada calon konsumen. Jangan diremehkan karena pelayanan yang memuaskan justru akan membuat konsumen menjadi pelanggan setia dan enggan beralih ke produk kompetitor.
8. Belajar Teknologi Bisnis
Teknologi dalam berbagai sendi kehidupan terus berkembang termasuk bisnis. Agar bisa bertahan dalam dunia bisnis yang begitu ketat, para pelaku UMKM juga harus meningkatkan kualitas diri dengan terlibat dalam berbagai webinar-webinar atau ikut pelatihan, hingga mencari informasi bisnis global.
9. Pemahaman Media Sosial
Meningkatnya pengguna internet membuat media sosial menjadi lahan yang sangat menjanjikan untuk berjualan online. Para pelaku UMKM perlu mencoba berjualan di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Bahkan cobalah untuk bekerjasama dengan para influencer yang akan lebih meningkatkan brand awareness di pasar.
10. Berjualan di Marketplace
Selain media sosial, platform lain yang wajib juga digunakan para pelaku UMKM jika ingin menaikkan skala usaha adalah marketplace. Bahkan saat ini jumlah marketplace atau e-commerce di Indonesia terus meningkat mulai dari Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli sampai Lazada yang membuktikan kalau gaya belanja online sudah menjadi hal biasa di kalangan masyarakat Indonesia.
11. Pakai Sistem ERP
Para pelaku UMKM perlu menggunakan sistem ERP terutama untuk urusan finansial dan inventaris usaha. Lewat sistem ERP ini, pelaku usaha bisa dengan mudah memantau produk-produk yang masih tersedia sampai produk yang paling laris. Nantinya data-data yang terhubung secara aktual itu bisa diolah untuk kebutuhan pemasaran ke depannya.
12. Teknologi dalam Produk
Produk yang dilengkapi dengan teknologi canggih juga seringkali dianggap lebih modern dan inovatif. Pemanfaatan teknologi dalam produk juga dapat membantu UMKM untuk beradaptasi dengan tren pasar yang terus berubah. Teknologi memungkinkan pengembangan fitur-fitur baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang terus berkembang. Hal ini penting untuk memastikan bahwa produk tetap relevan dan kompetitif di pasar.Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi. Dengan mengadopsi teknologi terbaru, UMKM dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mempercepat waktu pemasaran. Hal ini dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan dan membantu UMKM untuk tumbuh dan berkembang.
13. Kolaborasi dengan Artis atau Desainer
Kolaborasi dengan artis atau desainer terkenal dapat memberikan sentuhan unik dan eksklusif pada produk UMKM.
Produk hasil kolaborasi biasanya memiliki nilai estetika yang tinggi dan berbeda dari produk konvensional.
Selain menambah daya tarik produk, kolaborasi juga dapat meningkatkan eksposur merek. Artis atau desainer yang memiliki basis penggemar yang luas dapat membantu mempromosikan produk kepada audiens yang lebih besar. Hal ini dapat meningkatkan visibilitas merek dan menarik lebih banyak pelanggan potensial.
14. Produk Multi-fungsi
Produk multi-fungsi menawarkan lebih dari satu kegunaan dalam satu produk, sehingga memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi konsumen.
Produk yang memiliki berbagai fungsi dapat membantu konsumen menghemat ruang dan biaya, serta memberikan kemudahan dalam penggunaan sehari-hari.
Selain praktis, produk multi-fungsi juga seringkali dianggap lebih inovatif. Konsumen tertarik pada produk yang menawarkan solusi praktis untuk kebutuhan mereka yang beragam.
Produk multi-fungsi juga dapat membantu UMKM untuk berbeda dari pesaing. Dengan menawarkan fitur dan kegunaan yang lebih banyak dalam satu produk, UMKM dapat menciptakan nilai unik yang sulit ditiru oleh kompetitor.
15. Storytelling dan Branding yang Kuat
Inovasi terakhir yang dapat dilakukan agar UMKM semakin meningkat adalah dengan melakukan storytelling dan branding yang kuat.
Storytelling yang efektif dapat membantu UMKM untuk membangun ikatan emosional dengan konsumen. Cerita yang menarik tentang asal-usul produk, proses pembuatannya, atau nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan dapat membuat produk lebih berarti bagi konsumen.
Branding yang kuat juga penting untuk menciptakan identitas yang konsisten dan dikenali. Merek yang memiliki identitas yang jelas dan kuat akan lebih mudah diingat oleh konsumen. Hal ini dapat meningkatkan brand recognition dan membantu UMKM untuk membedakan diri dari pesaing. Dengan kombinasi storytelling dan branding yang kuat, para pelaku UMKM dapat membangun reputasi yang positif dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Nah sobat Narasa, para pelaku UMKM harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi. Maka dari itu, inovasi dalam bisnis UMKM merupakan hal yang penting agar usaha makin berkembang.
Semoga penjelasan dari Mina dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi sobat Narasa semua ya.
Sumber artikel : https://ukmindonesia.id/, https://ritaelfianis.id/inovasi-produk-umkm/
Sumber gambar : https://www.kitalulus.com/