Narasa dan Program Pengembangan UMKM di Sumbawa Barat

Jun 08, 2023

Narasa, seperti namanya, diambil dari dua kata yaitu nara yang berarti bahagia dan rasa yang berarti ragam rasa dari berbagai produk di Indonesia, berkolaborasi dengan para petani dan produsen UMKM lokal. Melalui narasa, kami ingin menelurkan semangat kepada para pelaku usaha lokal, khususnya UMKM agar terus konsisten memberikan dampak positif bagi sekitar melalui produk yang dihasilkan, perilaku bisnis yang berkelanjutan, dan kolaborasi antar UMKM.

Narasa menggunakan medium : pendampingan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat / community development, kolaborasi produk, dan konten edukasi mengenai pangan serta UMKM yang giat disebarkan melalui berbagai media. Setelah melalui berbagai pengalaman bekerja dengan masyarakat serta praktik usaha yang dilakukan beberapa tahun, kami mendapatkan formula yang dapat disesuaikan berdasarkan kondisi dan situasi beneficiaries. Beberapa produk kolaborasi yang pernah Narasa dampingi adalah UMKM jamur dari Majalengka, kolaborasi penjualan dari teman-teman kolaboratorium, serta pendampingan sertifikasi halal dari UMKM di Bogor. Salah satu yang sedang kami kembangkan bersama adalah program pendampingan bisnis dan branding yang sedang berjalan di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selama tahun 2021 - sekarang, kami berkolaborasi kurang lebih 32 UMKM dari peserta program batch 1 dan 2, yang memiliki produk makanan, minuman, pupuk organik, hingga fashion lokal. Tidak hanya pelatihan tatap muka yang dilakukan, namun juga adanya pendampingan dan konsultasi yang dilakukan baik luring maupun daring sehingga perkembangan usaha para peserta UMKM dapat dipantau secara reguler. Selain itu, teman-teman UMKM di Kabupaten Sumbawa Barat kini sudah melakukan re-branding untuk logo, desain, dan kemasan produknya. Tak hanya itu, pendampingan digital marketing pun dilakukan seperti social media management hingga website sebagai digital asset para UMKM. Walaupun lokasi para UMKM ini di pulau yang untuk sampai ke sana perlu menyebrang dan berkendara dengan total waktu 4-5 jam, namun, kita sama-sama siapkan amunisi penjualan dan praktik bisnis agar menjadi penopang ekonomi lokal dan dapat mendukung program pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa Barat.

 

Salah satu perwakilan peserta program, seorang pengusaha bakery di Desa Maluk, Sumbawa Barat, sedang menerima training kit simbolis dari Sekretaris Desa Maluk